Johni Sang Alang - Foto : Ist

JAKARTASATU – Di akui Johni Sang Alang, ia tidak merubah konsistensi diri yang tetap kritis melihat situasi politik yang ada saat ini. Paradoks dari kondisi stigma para elit dan sebagian masyarakat yang ada, akan sesuatu yang diucapkan dengan implementasi berbeda inilah yang mengilhami penciptaan lahirnya lagu kedua Johni Sang Alang di tahun politik 2018.

Ungkapan kiasan antara nyata dan tidak nyata merupakan simbol kejujuran lirik Johni Sang Alang yang mengekspresikan arti sebuah ucapan yang berbeda dari kenyataan. 1 bulan berselang dari lagu “#2019GantiPresiden”, Sang Alang kembali merilis lagu baru bernuansa politik berjudul “SEBENARNYA KAU SIAPA” yang bisa di selesaikan saat  tersandera selama 7 jam di Bandara Hang Nadim, Batam, Sabtu 28 Juli 2018 lalu saat hendak melakukan deklarasi Ganti presiden bersama Neno Warisman.

Nama Johni Sang Alang  fenomenal lewat lagu # Ganti Presiden dan berita tentang diapun langsung menjadi trending topik diberbagai media hingga pembicaraan intens masyarakat yang tak hentinya setelah pemberitaan tentang lagu # Ganti Presiden di tulis pertama kali menjadi artikel media online Pribuminews di bulan mei lalu.

Dalam 3 hari pemberitaan media online Pribuminews, Nama Sang Alang menjadi  viral hingga mencapai 16.000 viewer pembaca. Johni Sang Alang bukanlah penyanyi karbitan yang tiba tiba membesut perhatian khalayak dengan sensasionalnya hingga dalam beberapa hari lagu yang diciptakan menjadi viral dimedia sosial karena  lirik lagunya di anggap sangat menohok pemerintah dan penguasa.

Masuk dapur rekaman sejak 1994, mengusung warna musik Rock and Ballads, lewat album Sendiri yang cukup sukses terjual lebih dari 150 ribu copy. Setelah hits dengan lagu bernuansa politik dengan judul Ganti Presiden, menjawab kerinduan para penggemarnya terciptalah lagu kedua ditahun politik 2018, beraliran rock country.

Johni Sang Alang – Foto : Ist

“Lagu terbaru ini sekaligus menjawab kekosongan penciptaan akan lagu berirama Country Rock Indonesia, di mana belakangan ini jarang ditemui. Bak kemarau panjang di gurun pasir, tiba tiba ada oase dan rintik hujan, jadilah irama lagu yang diciptakan ini sebagai penghilang dahaga pecinta musik Indonesia yang lama tak mendengar aliran rock country ke telinga mereka,” papar Johni Sang Alang yang terbilang cukup jenius dalam mensiasati strategi bermusiknya dalam membaca situasi.

Di jaman milineal  menurut Johni berbagai genre yang hadir begitu banyak yang tak memiliki identitas jelas warna musiknya. Ia coba memflash back warna musik country rock dan kembali ke-era 80-90 an dimana genre ini dulu cukup ramai menghiasi telinga pendengar musik Indonesia.”Tentu lagu ini Saya kemas dengan balutan progresive musik yang tetap ada agar bisa mnenyesuaikan jaman.” ujar Johni menjelaskan

Menurut Johni, aliran berbau  country di anggap lebih pas diterapkan pada lirik yang dicipta.“ Secara prinsip lirik lagu Sang Alang adalah suara dari perasaan yang memberontak, baik masalah cinta, sosial apalagi masalah politik.Dalam lirik yang rada memberontak tak mungkin dituangkan pada irama mendayu dayu.Saya merasa lebih pas di kemas dengan irama country rock dimana genre itu memang basic pasion atau style bermusik Saya,” ungkap Sang Alang.

Saat lagu ganti presiden melejit dan menjadi perbincangan diberbagai kalangan dan cukup fenomenal, di akui Johni banyak orang menunggu, kira kira lagu seperti apa lagi yang bakal ia keluarkan. Lagu ‘SEBENARNYA KAU SIAPA?’, merupakan lagu yang tercipta dan tak kalah kritis liriknya dengan lagu Ganti Presiden.

Simak saja sepenggal liriknya ; “ Bung Karno dulu berkata….Suatu saat kan terjadi….Musuh yang akan kau hadapi …Itu Bangsa mu sendiri. Mengaku Cinta NKRI ….Bahkan sampai harga mati….Perpecahan disana siniKau buat sengaja beginiMengaku paling ToleransiYang lain nya lah Radikal….Intimidasi dan persekusi….Menjadi Hukum yg halal “… Dst.

“ Secara dramaturgi musik era 80-90 an terlihat lebih rasional, dalam arti irama notasi, melodi, punya struktur bar irama yang teratur . Begitu juga dalam hal lirik turun naik makna memiliki arti yang jelas dan teratur kemana arahnya hingga antiklimaks.” ungkap Johni.

Sepanjang apa yang disampaikan adalah sebuah argumentasi yang benar dan faktual,tentu ini juga menjadi pertimbangan banyak orang untuk bisa lebih melihat penciptaan karyanya. Lagu bukan sekedar irama, lebih dari itu dalam lagu ada lirik dimana terkadang lirik menjadi sesuatu yang menarik dalam penyampaian mesejnya. Masyarakat pecinta musik juga tak akan tertarik dengan lirik yang yang terasa janggal dan berlebihan atau mengada ada/ tidak faktual.

Lagu juga adalah media untuk menarik perhatian orang lain yang mendengarkan, bila berlebihan apalagi tidak riel kadang itu malah sebaliknya tidak menjadi perhatian banyak orang. Syair lagu menurut Johni juga merupakan sebuah imej dan baik tidaknya imej tergantung pada mesej yang disampaikan tentunya. Dengan mesej yang baik pendengar lagu bisa lebih tertarik dan cepat hafal syair yang dicipta.

Karakter bermusik Johni dalam  kenakalan bermusik “Sang Alang” dalam mengulik irama dan syair merupakan identitas bermusik “Sang Alang”.Tak beda karya lagu cinta Ahmad Dhani, walau berbicara cinta namun bahasa nyeleneh dan konyol serta nakal menghiasi liriknya, dimana ada sesuatu yang menggelitik  seperti perselingkuhan serta jeritan birahi dan pemberontakan.Namun Johni tak mau identitasnya disebut dan disamakan  sebagai Iwan Fals Milineal.

Johni Sang Alang saat berada distudio menyelesaikan rekamannya- Foto : Ist

Di akui Johni efek dan imbas dari lirik lagu yang diciptakan dalam suhu politik yang sedang menghangat, tentu memiliki berbagai macam resiko ditambah aktifitasnya menjadi bagian sukarelawan aksi # Ganti Presiden yang sering mengusung karyanya dalam tiap kegiatan.

“ Ketika kita sudah memilih jalur seperti ini, ada konsekwensi yang harus kita terima dan tentu harus komit akan itu apapun yang terjadi. Sebagai contoh saat kita mengendarai kendaraan yang mungkin tidak nyaman dan kurang aman dikendarai, tentu kita harus tetap aware dan lebih hati hati dari bahaya yang bisa saja mengancam.” ungkap Johni.

Akibat penciptaan lirik lagu yang begitu sensitif dan kritis Johni mengaku resiko akan penciptaannya sudah dipikirkan masak masak akibatnya. Termasuk imbas bagi anak dan istri. “Selama apa yang disampaikan adalah kebenaran lewat sebuah syair bukan fitnah, keluarga meyakinkan Allah yang akan dapat menjaga keselamatan itu semua, dan segalanya kita hanya bisa berserah diri pada sang pencipta. Alhamdulillah anak anakku lebih banyak menerima hal positif dari sahabat sahabat dilingkungannya melihat apa yang dikerjakan dan diciptakan ayahnya.” ungkap Johni yang mengaku keluarga dan rekan bisnis juga bisa memaklumi perjuangan dan karyanya saat ini. (JKST/Beng Aryanto)