Tema yang diambil dalam Festival Musikal Indonesia adalah “Sejarah Indonesia”. Hal ini untuk mengingatkan kembali kepada para generasi muda bahwa Indonesia memiliki sejarah seni musikal yang panjang. Penonton akan disuguhkan dengan pertunjukan musikal selama 30 menit yang berlangsung selama dua hari. Sebanyak 7 (tujuh) komunitas musikal di Indonesia yang akan tampil di antaranya adalah Artswara, EKI Dance Company, FlodanzSoka, Jakarta Movin, Kampus Betawi, Swargaloka, dan Teman Production.
Kepala Disparekraf DKI, Andhika Permata, dalam pernyataannya, Sabtu (20/8) menyampaikan bahwa seni pertunjukan dan musik adalah bagian dari 17 sub-sektor ekonomi kreatif yang diidentifikasi oleh Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif dan sangat potensial untuk dikembangkan.
“Aktivasi seni pertunjukan yang intens dan terus dilakukan diharapkan dapat berdampak positif bagi pertumbuhan ekonomi kreatif, bukan hanya bagi pelaku seni pertunjukan, tapi juga memberikan manfaat ekonomi secara keseluruhan, terutama pendapatan dalam sektor pariwisata. Oleh karena itu pemerintah dapat menjadikan momentum ini untuk terus membuat kebijakan yang saling bersinergi, serta menjadi fasilitator yang mendukung ruang pentas para seniman,” jelas Andhika.
Selain itu, Andhika menambahkan bahwa dinamika seni pertunjukan musikal di Jakarta khususnya harus terus dihidupkan. Serta perlu menggencarkan kegiatan promosi terhadap produk-produk kesenian yang dianggap potensial untuk bersaing, mampu memberikan inspirasi kepada masyarakat, terutama generasi muda untuk terus berkarya dan ke depannya menjadi bagian dari eksosistem seni pertunjukan musikal di fora internasional.
Adapun cerita-cerita sejarah Indonesia yang diangkat dalam FMI adalah Tjut Nya’ Dien, Ken Dedes, Teka Iku Flores Timur, 9 Sembilu (9 Perempuan Rembang), Blood Brothers, Sultan Agung, dan tentang Bhinneka Tunggal Ika. Selain itu, Festival Musik Indonesia juga menghadirkan Gigi Art of Dance, Jakarta Musical Crew, Jakarta performing Arts Community, ASKARA dan Yayasan Prima Unggul yang akan bermain di Panggung Karya atau showcase pertunjukan dari sejumlah komunitas dan sanggar di luar penampil utama. Kegiatan lainnya termasuk pameran musikal Indonesia dan seminar mengenai musikal. FMI turut menyediakan booth kuliner untuk pengunjung dan booth market bagi komunitas musikal.
FMI diharapkan menjadi festival musikal tahunan berstandar international, yang menghasilkan karya dan mendapat tempat di hati masyarakat, serta dapat bersaing di pentas global. Ke depannya juga diharapkan dapat menghadirkan gelaran awarding (penghargaan) untuk insan seni pertunjukan atau musikal. | YOS-JAKSAT