Prof Zainal : Kalau IDI ada Pemerasan Bukabukaan saja, jangan Fitnah !

JAKARTASATU.COM— Prof. DR Zainal Mutaqqin menyampaikan isue-isue kejadian-kejadian yang tidak benar itu diangkat bukan tanpa tujuan. Isue ini sengaja dibuat, isue ini bukan tiba-tiba muncul perorangan bertestimoni tentang apa yang pernah dialami. Bukan. Demikian disampaikan Prof DR Dr Zainal Mutaqqin dalam diskusi daring yang digelar di @Kang Hadi Conscience (Sabtu, 22/7/2023)

“Isue ini sengaja dibuat agar mereka itu menyampaikan testimoni-testimoni yang belum tentu terjadi  yang sumbernya tidak jelas. Selalu dikatakan katanya, katanya. Tidak pernah disebutkan sumbernya waktunya kapan tempatnya dimana hal itu terjadi,” ujar Peod DR Zainal Muttaqin.

Zainal sebut isue tersebut sama persis seperti disampaikan Menteri Kesehatan saat awal mengusung Rancangan undang-undang yang sekarang menjadi UU Kesehatan.

“Beliau mengankat isu dengan narasi soal perbedaan kasta antara dokter dan perawat. Menarasikan adanya pemerasan terselubung di dalam ikatan dokter, ujarnya lagi

“Jika hal itu benar terjadi, silahkan ditindak terjadinya pemerasan-pemerasan atau tuduhan IDI melakukan pengumpulan uang untuk STR sejumlah 430 miliar, untuk SKP hingga sejumlah 1 triliun,” tukasnya

“Silahkan Meteri menindak lanjuti kalau punya bukti ke jalur hukum dong,” imbul Prof Zainal

Artinya kata Zainal,  apa kalau tidak ada tindak lanjut apa yang dikatan meteri, yang dia sampaikan itu hanya tuduhan tanpa bukti dan hoax.

“Jadi, menteri inu sudah melakukan hoax sendiri,” sebutnya

Ia ungkapkan  sekarang tujuannya beda lagi, seperti yang disampaikan Prof Sukma, tujuannya bukan saja menghancurkan IDI, sekarang menghancurkan sistim pendidikan dokter spesialis yang sekarang ini sistem-sistem yang dikatakan university base itu.

Dengan segala cara lanjut Prof Zainal, beliau cari titik lemah dan dia publikasikan secara luas. Dengan tujuan agar masyarakat berpendapat seperti yang Pak Menteri inginkan, oh kalau begitu sistim itu harus ditinggalkan. Masyarakat diharapakn mengikuti sistim baru yang ditawarkan Pak Menteri.

“Yang modelnya seperti apa, tidak jelas, contohnya aja seperti apa,” tanyanya

Ia menyebutkan soal perundungan atau bulliying terjadi itu hanya kasus, tidak bisa digunakan untuk alat generalisasi. Dan kalau mau ditinjau kenapa hanya sistem pendidikan kedokteran yang digali soal bulliying.

“Bulliying terjadi lebih masive dan menimbulkan korban sampai korban nyawa di sekolah-sekolah kedinasan seperti sekolah akademi  militer kepolisian, sekolah akademi perhubungan, sekolah kementerian dalam negeri,” tersmgnProf Zainal

“Dan kasus-kasus itu tidak diangkat untuk menghancurkan sistem pendidikan di akamisi kedinasan,” ujarnya

“Justru bulliying itu terjadi oleh menteri sendiri beserta jajarannya,” tandasnya

Ia menururkam bahwa bulliying itu selalu terjadi atas relasi kuasa, kekuasaan. Kerena lebih berkuasa kepada fihal yang lebih lemah bahwa hanya pegawainya, muridnya.

Menurutnya Zainal dalam struktur  kementerian kesehatan sendiri tidak memberikan hak yang diwajibkan undang-undang untuk menyediakan anggaran untuk insentif BPJS.

Ia menandaskan bahwa hal Itu suatu bentuk tidak memenuhi kewajiban adalah tidakan bulliying. Relasi kuasa digunakan untuk mengancam pada saat akan demo protes kebujakan UU Kesehatan

“Banyak kawan yang dingin ikut demo , menterin kesehatan mengintrusksikan kepada semua rumah sakit vwrtikal diwajibkan untuk dilakukan absensi semua dokter. Tindakan-tindakan mengancam dengan pemberirian surat administratif, surat peringatan,” paparnya

Ini bentuk-bentuk penggunaan relasi kuasa, dan wujud puncaknya seperti terjadi keoada saya dengan memberhentikan saya. Pungkas Peif DR. Dr Zainal Mutaqqien ahli bedah syaraf. (Yoss)