Satu Barisan Lawan Negara Jahat dan Genosida
Rusdianto Samawa, Ketua Geomaritim Partai Negoro
Saat ini, butuh kesadaran kolektif dari seluruh pemeluk agama samawi dan masyarakat dunia umumnya. Kalau masih miliki empati dan nurani terhadap perdamaian dunia dan kebaikan bersama di bumi. Maka penting menganut kesadaran dalam pandangan satu barisan dalam hadapi negara – negara penjahat seperti Israel dan Amerika Serikat.
Rumusan Satu Barisan ada diberbagai kitab ketuhanan disemua Agama Samawi. Siapapun penganut agama yang beriman, wajib jalankan isi kitab suci Tuhan. Hal itu penting, karena “satu barisan (shaffan)” merupakan strategi melawan mungkar, rezim pongah, tidak adil, zalim dan genosida. Tak ada alasan apapun, membiarkan negara – negara penjahat ini, terus memerangi dan mencaplok tanah negara lain.
Tuhan perintahkan pada seluruh lapisan rakyat beriman agar ada dalam golongan Satu Barisan untuk mencegah negara – negara jahat seperti zionis ini. Selama ini, kita hanya Iqra sejarah, analisa tindakan zalim dan ciptakan ketakutan sendiri hadapi zionis.
Padahal, kita tau semua, pergolakan sosial, ekonomi, budaya, strategi dan konflik perang di Palestina telah lama. Kita hanya saksikan, analisa dan menutup mata atas tragedi memilukan di Palestina. Konflik ini, bukan atas nama agama, ras, suku maupun golongan. Konflik perang ini, murni atas penjajahan dan pencaplokan oleh pendatang bernama Zionis brengsek yang bertujuan kooptasi, okupasi, dan perangi kebebasan.
Maka, prinsip “Satu Barisan” berangkat dari kebenaran dan kebersamaan sebagai antitesa hegemoni zionis yang tengah tarung dengan Hamas. Sungguh, Tuhan suka kepada manusia yang berperang (berjuang) dalam barisan yang teratur seperti bangunan yang tersusun kokoh.
Algoritma kepemimpinan negara zionis Israel hanya perang dan perang. Tak ada perdamaian di sana. Telah banyak membunuh manusia, merampas hak hidup rakyat Palestina.
Negara teroris modern, brutal, brengsek dan tak pernah dihukum oleh Internasional adalah Israel. Negara satu ini, sangat pongah, sombong dan penakut. Negara Israel seperti anjing kelaparan dan rabies.
Tuhan sudah rahmati dan bangkitkan. Lalu mereka terasa kuat. Menjajah dan mencaplok tanah Palestina. Mendudukan Palestina menjadi ilegal (tidak dianggap). Padahal Israel ini, berdiri diatas tanah curian Palestina. Memang Negara Israel ini pantas di Boombing Nuklir agar sekalian hangus, terbakar dan jadi debu menyatu dengan bumi.
Dari paradigma diatas, kita perlu berada dalam lingkaran kesadaran “satu barisan” emban misi satukan tekad sikap perjuangan untuk kebenaran sehingga bisa bisa bernapas dalam ruang bumi yang aman dan damai.
Penopang shaffan (ash shaff – Satu Barisan dimulai dari sabbaha lillah (bersatu atas perintah Tuhan) dalam kesadaran Tauhid untuk perangi perangai penjajah zionis yang selama ini kacauan tatanan dunia. Kesadaran ini penting bagi seluruh rakyat, masyarakat dunia dan pemeluk agama – agama samawi. Karena, tauhid unsur penting dalam manusia agar tidak takut terhadap bangsa zalim.
Selain itu, kita harus perkuat kesadaran iqra (baca) sejarah pergolakan Palestina sejak masa kenabian hingga datang zionis caplok-rampok. Palestina telah jadi korban tunggal genosida yang paling ganas, terdokumentasi dalam sejarah, namun paling banyak disangkal dan terabaikan. Sadar baca peta konflik, supaya miliki landasan untuk menyikapi.
Menyikapi genosida yang dilakukan Zionis, maka perlu konsistensi dalam ruang Kesadaran Majelis (bersama) untuk ajukan pembubaran negara – negara penjahat zionis kepada sidang umum Majelis Umum PBB bahwa perang genosida atas Palestina merupakan kejahatan luar biasa. Maka, komponen masyarakat dunia harus bersedia dalam satu barisan yang kuat.
Kesadaran bersama ini, upaya hancurkan musuh kemanusiaan atas penjajahan genosida yang terlihat ini. Kebersamaan merupakan bentuk pertahanan yang kokoh, saling menguatkan dan membantu palestina menang atas penjajah. Selain itu, terus pupuk silaturahim dalam majelis dan bersama wujudkan kemerdekaan Palestina.
Terakhir, kesadaran Harakah (gerakan) yang ditempuh melalui; pertama, konstitusi negara yang ingin damai tanpa perang; Kedua, demonstrasi memberi dukungan: Ketiga, pengiriman sandang, pangan, papan: Keempat, bangun koalisi perjuangan antar partai politik se dunia di berbagai negara untuk intersep kebijakan yang tidak pro perjuangan Palestina; Kelima, jihad sipil yang siap perangi penjajah.
Model gerakan sadar Palestina atas penjajahan itu dilakukan karena pertempuran akan sangat panjang, namun harus tekad dan semangat yang kuat. Secara pasti menang dan bebaskan Palestina dari kungkungan negara – negara penjahat.
Keempat kesadaran diatas, untuk terus belajar dan mengerti atas pembelaan bangsa Palestina: “Musuh Kita Genosida.” Dalam perjuangan harus terus bersama, seperti pantun “ke Ampera naik sepeda, mampir sebentar ke pasar Tarano, keyakinan boleh berbeda, jangan jadi pemecah kita.” Sehingga, kita juga harus terus saling kenal: ”Kenali Musuh Mu” Begitu bunyi filsuf dan ahli strategi perang China kuno Sun Tzu.[]