AENDRA MEDITA MMG/IST

Negara tak Boleh Kalah Sama Oligarky, Preman dan Para Pencundang Negeri

CATATAN Aendra MEDITA*)

Pernyataan “Negara tak boleh kalah” adalah prinsip yang tegas dan penting, terutama dalam konteks melawan oligarki, premanisme, dan para pencundang negeri dan praktik-praktik yang merusak kedaulatan rakyat di negeri ini.

Penyegelan dengan memasang spanduk berwarna merah bertuliskan penghentian kegiatan pemagaran. “Penghentian Kegiatan Pemagaran Laut Tanpa Izin,” di spanduk itu semoga dilanjuta ke siapa dibelakang yang sponsori dan dia lakukan.

KKP melakukan penghentian kegiatan pemagaran laut tanpa izin di wilayah perairan Tangerang itu karena dinilai melanggar aturan, mengganggu akses publik, serta merusak ekosistem laut

“KKP telah memberikan perhatian serius atas tindakan pemagaran laut sepanjang 30 km di wilayah perairan Tangerang. Praktik ini telah melanggar aturan nasional dan internasional, mengganggu akses publik serta merusak ekosistem laut,” demikian cuitan akun KKP.

Dalam akun X resmi KKP, Staf Khusus Menteri Kelautan dan Perikanan Bidang Hubungan Masyarakat dan Komunikasi Publik, Doni Ismanto mengatakan pihaknya akan menginvestigasi pagar itu. “Secara khusus untuk kasus pemagaran laut di perairan Tangerang sepanjang 30 kilometer ini, Menteri Sakti Wahyu Trenggono sudah memerintahkan Ditjen PSDKP untuk segera melakukan penyegelan dan investigasi mendalam,” kata dalam keterangannya.

“Larangan pemagaran laut ini tidak hanya berlaku di Indonesia, tapi juga di level internasional karena tidak sesuai dengan praktik United Nations Convention on the Law of the Sea atau UNCLOS 1982, yaitu perjanjian internasional yang mengatur hukum laut,” katanya.

Nah pernyataan diatas “Negara tak boleh kalah” memang baiknya terus tegas dan selama ini jika ada kekuasaan dijadikan ijin dan mereka para yang punya duit akan terus praktik-praktik kejahatan dan akan merusak kedaulatan rakyat pastinya.

*)AENDRA MEDITA Adalah analys & Strategic Pusat Kajian Komunikasi Politik Indonesia (PKKPI)