JAKARTASATU.COM – Pada 1 Oktober 2021, adalah hari kopi dunia. Dan dalam perhelatan kopi dunia ini Specialty Coffee Expo (SCE) New Orleans Amerika 2021 berlansung event besar dan akan berlangsung sampai 3 Oktober 2021.
Indonesia yang hadir di acara SCE adalah Kopi Luwak Liar Sipirok, primadona dari Sipirok, Tapanuli Selatan, Sumater Utara bersama Arabika Sipirok dan Arabika Mandailing yang khusus dipromosikan Sipirock Coffee dan ISCC (Indonesia Sustainable Coffee Cooperative).
Ayub Suleman Pulungan pemilik Sipirock Coffee sekaligus C.E.O ISCC mengatakan bahwa tiga jenis kopi unggulan Indonesia ini untuk memberi kesan dan pesan ke pasar kopi dunia, Indonesia memiliki kopi yang sudah melegenda, semenjak dimulainya budidaya kopi dari jaman pendudukan Hindia Belanda hingga era global ini, masih terpelihara baik dan layak menjangkau pasar kopi dunia.
“Produksi Kopi Luwak Liar Sipirok ini sangat terbatas, berkisar 150-200 kg per bulannya, dari luas kebun kopi sekitar 6000 ha yang ada di seluruh Tapanuli Selatan. Proses pengumpulannya dilakukan secara alami dari kebun petani kopi. Bukan dari Luwak yang ditangkar, oleh karenanya jumlah produksinya terbatas.” jelasnya kepada JAKARTSATU.COM, Sabtu, 2 Oktober 2021.
Ayub menambahkan bahwa petani pengumpul Kopi Luwak Liar Sipirok ini terbatas hanya mereka yang sudah dilatih khusus, dan akan disertipikasi sehingga kualitas kopi yang diproduksi tetap terjaga dan tidak memasukkan kopi Iuwak palsu ke pasar eksklusif ini, jelasnya.
“Hadirnya Sipirock Coffee dan ISCC di ajang SCE New Orleans ini tidak lepas dari fasilitasi Kemenkop UKM yang membiayai pengadaan Pavilion INDONESIA. Bersama beberapa usaha UKM kopi lokal, Kemenkop memfasilitasi pengiriman seluruh kopi Indonesia yang diikutkan dalam SCE New Orleans ini. Termasuk pengelolaan market place untuk masuk ke pasar Amerika khususnya,” jelasanya.
Ayub berharap di tahun tahun mendatang Pemkab TAPSEL dan Pemkab MADINA mau dan ikut mendukung promosi Kopi Sipirok dan Kopi Mandailing di ajang SCE di USA maupun Eropa yang digelar setiap tahunnya. Sehingga makin dikenal pasar kopi dunia, dan mendapat pembeli besar yang mendatang devisa sekaligus memudahkan petani kopi memasarkan kopinya.
Perlu diketahui bahwa sejak tahun 2018 Ayub Suleman Pulungan sudah berkali-kali menggugah Bupati Madina dan para pejabat lokal di Tapanuli Selatan, namun belum mendapat sambutan positif.
“Tahun ini bendera promosi Kopi Sipirok dan Kopi Mandailing sudah dikibarkan dua institusi ini, dengan dukungan jejaring yang ada semoga upaya ini bisa membawa hasil yang baik,”ungkapnya.
ISCC digawangi Ayub Suleman Pulungan sudah berhasil menyusun Aplikasi Keterteusuran (Traceability) Kopi INDONESIA berbasis Indikasi Geografis Kopi atas dukungan Ditjenbun – Kementan RI tahun 2020, dengan pilot proyek Kopi Arabika Sipirok, dia berharap korporatisasi pertanian kopi di dua daerah ini (Sipirok dan Mandailing) mampu dikembangkan ke daerah indikasi geografis kopi lainnya di Indonesia, sekarang ini ada sekitar 36 daerah. Dengan menerapkan aplikasi ini dalam perdagangan kopi Indonesia ke
dunia Internasional, kesejahteraan petani kopi dapat ditingkatkan.
“Dalam event di SEC kita mengangkat Save, Pongo Tapanuliensis pada promosi Kopi Sipirok dan Kopi Mandailing khususnya di SCE New Orleans 2021, karena daerah Indikasi Geografis Kopi Arabika Sipirok sedikit banyak beririsan dengan habitat Orang Utan Tapanuli ini,” ungkapnya.
Dijelaskan Ayub bahwa bembuka lahan pertanian kopi sangat penting dilakukan untuk meningkatkan produksi kopi Sipirok maupun kopi Mandailing, yang artinya menambah sumber pendapatan masyarakat.
“Di sisi lalin untuk kelestarian lingkungan dan termasuk tidak terganggangunya habitat Orang Utan, pilihan yang tepat adalah membudayakan pertanian kopi yang lestari dengan tidak menebang semua tegakan pohon yang ada, mengakomodir dan mendukung kelangsungan hidup Pongo Tapanuliensis dan atau hewan dilindungi lainnya (harimau, goppul, kambing hutan, dll),”bebernya.
Makanya lenjut Ayub, kita mempromosikan penanaman kopi yang sustainable, mendukung kelangsungan dan keragaman hayati yang ada. Termasuk Orang Utan.
“ISCC dan Sipirock Coffee mendukung program pertanian kopi dan pengolahan (produksinya) yang tertelusur hingga ke kebun kopi yang mengusung prinsip2 pertanian lestari juga memiliki mission menjaga habitat Orang Utan Tapanuli yang makin terdesak perubahan dan pembukaan hutan alami di DAS Batang Toru, area sekitar Sibualbuali dan lingkungan lainnya. Dan semoga tujuan ini bisa kita jaga dan kuatkan utamanya di tingkat petani dan segenap pengambil kebijakan di Kab Tapanili Selatan dan Kabupaten Madina dan kepedulian tokoh masyarakat sangat dibutuhkan,”tutup Ayub Suleman Pulungan ini yakin. (Aen/JAKSAT)