Buku SBY Pilpres 2024 dan Cawe-cawe Presiden Jokowi | Dokpri
Buku SBY Pilpres 2024 dan Cawe-cawe Presiden Jokowi | Dokpri

JAKARTASATU.COM – Era sosial media membuat kita semakin cepat utarakan pendapat. Apapun masalah aktual yang mengemuka kita bisa segera mengomentari dan menyebarkannya ke warganet yang jadi jejaring kita, maupun siapa saja yang bisa mengaksesnya. Tapi sepertinya hal ini tidak berlaku bagi mantan presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) yang dikenal sangat hati-hati bahkan sampai dituduh sebagai sang peragu.

Tidak turut meramaikan keseruan perang wacana, opini, komentar, analisis instan dan cuitan-cuitan di sosial media terkait permasalahan yang tengah aktual, SBY turut andil dalam percaturan pemikiran melalui buku yang ditulisnya. Hebatnya secara gesit SBY berhasil menerbitkan buku tersebut ketika permasalahan yang mengemuka belum dingin dari penggorengan perdebatan yang masih terjadi di sana-sini.

Padahal sebagai produk konvensional, pengungkapan pemikiran pada buku, tidaklah selentur jika hanya dilakukan di dunia sosial media. Berbeda dengan pendapat di sosial media, pemikiran yang dituliskan dalam buku lebih sulit diedit, direvisi, diperbarui, diubah atau yang lainnya.

Namun kendala itu sepertinya tidak menghalangi SBY. Buku berjudul “Pilpres 2024 dan Cawe-cawe Presiden Jokowi” segera bisa dirilis ketika permasalahan masih hangat berasap di meja-meja adu pemikiran. Akhirnya buku tersebut benar-benar berhasil dirilis SBY di kantor DPP Partai Demokrat, Jalan Proklamasi, Menteng, Jakarta, Senin (26/6) lalu.

Lalu, apa saja isi buku tersebut? Menurut Deputi Bappilu Partai Demokrat (PD) Kamhar Lakumani buku itu murni pandangan dan pemikiran SBY terkait masalah aktual yang tengah mengemuka.”Itu hasil perenungan dan pemikiran Pak SBY, mencermati berbagai isu yang berkembang ya, utamanya terkait dengan pernyataan Pak Jokowi yang akan cawe-cawe demi bangsa dan negara. Jadi lebih pada apa refleksi Pak SBY yang pernah mengemban jabatan sebagai presiden melihat pernyataan itu dalam konteks kerangka etis tidak etis, legal atau tidak legal, konstitusional atau tidak konstitusional,” bebernya.

Buku dengan desain cover bernuansa merah dan memiliki ketebalan total sebanyak 27 halaman tersebut menyajikan pandangan SBY tentang berbagai isu soal sikap Presiden Joko Widodo menjelang Pemilu 2024 yang cukup menjadi kontroversi dan beragam tafsir di masyarakat. Setidaknya ada lima poin yang menjadi sorotan SBY pada buku ini. Pertama, pemikiran SBY terkait pernyataan Jokowi bakal cawe-cawe urusan Pilpres 2024 untuk kepentingan bangsa. Kedua, pendapat SBY mengenai isu bahwa Jokowi menginginkan pilpres mendatang hanya diikuti oleh dua pasangan calon (paslon).Ketiga, pandangan SBY terkait anggapan bahwa Jokowi tak menyukai Anies Baswedan dan tak ingin mantan Gubernur DKI Jakarta itu menjadi calon presiden (capres). Keempat, pendapat SBY terkait anggapan bahwa Jokowi memberikan endorsement atau dukungan pada sejumlah pihak untuk menjadi capres atau cawapres. Kelima, pemikiran SBY mengenai Jokowi yang dianggap bakal menjadi pihak yang menentukan siapa capres-cawapres yang harus diusung oleh berbagai partai politik (parpol).

Tentu saja sebagai mantan presiden dengan masa pemerintahan 10 tahun, SBY boleh dikatakan memiliki kredensial dan kredibilitas untuk menyampaikan pandangannya terkait hal ini secara mumpuni. Misalnya tentang kasus istilah cawe-cawe yang dilontarkan Jokowi, SBY tidak menghakimi namun sekedar mengingatkan, “Tentang kata-kata bahwa cawe-cawe yang akan dilakukan itu demi kepentingan bangsa dan negara, mungkin ini yang Pak Jokowi perlu berhati-hati,” tulis SBY dalam buku tersebut. “Kalau mengatakan bahwa cawe-cawe itu demi kepentingan bangsa dan negara perlulah rakyat Indonesia diyakinkan bahwa cawe-cawe Presiden Jokowi benar-benar demi kepentingan bangsa dan negara,” lanjut SBY.

Toh, tidak semua pendapat, analisa, komentar dan himbauan yang diberikan SBY melalui buku ini musti diterima oleh yang terkait. Pasalnya kan tujuan pembuatan buku ini juga hanya untuk pembekalan dan penambah wawasan kalangan internal Partai Demokrat seperti yang ditegaskan dalam tulisan di halaman belakang isi buku ini. “Tulisan Bapak SBY yang berjudul Pilpres 2024 dan Cawe-cawe Presiden Jokowi ini disampaikan khusus pada jajaran kepemimpinan dan kader Partai Demokrat di seluruh Tanah Air.”

Setuju ataupun tidak setuju pada pemikiran yang dituliskan SBY di atas, semoga saja buku ini mampu menjadi pemerkaya wawasan politik kita semua. Setidaknya menjadi penambah pengetahuan bagi seluruh anggota Partai Demokrat sendiri yang memang kepada mereka buku tersebut ditargetkan. Syukur-syukur bisa menjadi penyejuk pemikiran ketika suhu politik di negara ini terasa semakin gerah dan siap terbakar. Semoga benar seperti yang dikatakan Sekjen Partai Demokrat, Teuku Riefky Harsya yang salam sambutannya, menyebut tulisan Ketua Majelis Tinggi Partai Demokrat tersebut ibarat penerang dalam redupnya demokrasi di negeri ini. Tabik. |WAW-JAKSAT