JAKARTASATU.COM – Politisi partai Golkar yang juga anggota Komisi IX DPR RI Poempida Hidayatullah menyayangkan sikap pemerintah yang tidak melakukan pengawasan dan pembinaan kepada berbagai perusahaan atau industri yang banyak menyerap tenaga kerja. Menurutnya, jika pemerintah melakukan pembinaan, maka tragedi pemecatan 4.900 karyawan tidak bakal terjadi dan dilakukan oleh perusahaan rokok PT. HM. Sampoerna.
“Ini merupakan suatu tragedu luar biasa ditengah sulitnya masyarakat mencari pekerjaan yang layak,” kata politisi Golkar tersebut dikantor DPR RI, Senayan, Jakartya, Selasa (20/5).
Lebih lanjut juru bicara Jusuf Kalla itu mencium ada suatu hal tidak beres dibalik rencana pemecatan 4.900 buruh pada tanggal 31 Mei oleh perusahaan rokok tersebut. Aroma tidak beres itu dapat ditelusuri dari kepemilikan saham yang dikuasai oleh perusahaan asing. Sejak tahun 2005, PT. HM. Sampoerna dikuasai oleh perusahaan asing asal Amerika Serikat yaitu PT. Philip Morrins.
“Saya curiga ini adalah bagian dari agenda asing untuk membunuh industri kretek dalam negeri. Adapaun nanti mereka akan menjadikan Indonesia sebagai pasar dari rokok impor produksi mereka. Karena itu kedepan pemerintah harus dapat melakukan perlindungan bagi tenaga kerja,” tutupnya.
Seperti diberitakan sebelumnya, PT. HM. Sampoerna bakal memecat 4.900 karyawan pada tanggal 31 Mei 2014. Pihak manajemen berdalih dalam kurun waktu dua tahun volume penjualan terus mengalami penurunan, dan akibatnya perusahaan mengalami kerugian. Atas dasar itulah, pihak perusahaan melakukan Pemutusan Hubungan Kerja (PHK) massal kepada buruh rokok tersebuyt. (ANT/JKS).